Jumat, 31 Mei 2013

Salah Satu Buah Pikir


                Dewasa ini warga metalurgi merasakan adanya selalu penurunan kualitas dari generasi penerus. Hal ini dirasakan selama 2 tahun terakhir. Penurunan kualitas ini dilihat dari komitmen individu-individu kepada jurusan dan sebagai mahasiswa. Keseimbangan antara akademis dan non-akademis yang cenderung berat sebelah sehingga tidak mampu menjadi mahasiswa yang ideal bagi mahasiswa FTUI umumnya, warga metal khususnya. Pandangan ini menghasilkan pemikiran untuk mendefinisikan mahasiswa teknik metalurgi yang ideal sebagai acuan dasar pembinaan dan penanaman selama kegiatan kemahasiswaan.
                Evaluasi selama 3 tahun terakhir mengerucut kepada kemampuan mahasiswa untuk memanajemen waktu agar mampu menyeimbangkan kegiatan akademis dan non-akademis. Tuntutan bidang akademis yang semakin mencekik kehidupan kampus (non-akademis) mahasiswa menjadi tantangan sendiri bagi mahasiswa saat ini agar tetap menjadi kriteria mahasiswa ideal. Parameter lain untuk dapat menyeimbangkan kegiatan akademis dan non-akademis yaitu kekompakan, solidaritas dan kepekaan di antara satu angkatan. Tidak dapat dipungkiri, sering kali mahasiswa dihadapkan untuk mengorbankan 1 dari 2 hal tadi (bidang akademis dan non-akademis) untuk dapat fokus sesuai minatnya. Kadang mahasiswa terlalu aktif di organisasi dan kepanitiaan sehingga membuat bidang akademisnya turun, namun tidak sedikit tekanan bidang akademis membuat mahasiswa menjadi apatis dan pasif kepada kegiatan mahasiswa yang sebenarnya komponen yang sama pentingnya untuk dapat menjadi mahasiswa ideal. Maka daripada itu, penilaian secara komunal (saling menutupi) dapat dijadikan evaluasi mahasiswa ideal dari angkatan tersebut. Seluruh konsep penanaman dan doktrinasi selama kegiatan kemahasiwaan diarahkan agar tiap individu dari maba metal 2013 menjadi atau setidaknya mengarah ke definisi mahasiswa ideal tadi.
                Evaluasi lainnya adalah kadang tidak sedikit mahasiswa yang aktif di dunia kemahasiswaan yang bahkan sampai mengorbankan bidang akademisnya sebenarnya tidak melakukan hal yang besar, yang pada idealnya sesuai dengan tri-dharma perguruan tinggi. Sehingga terkesan kegiatan kemahasiswaan yan dijalani tidak sebanding dengan apa yang dikorbankan. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya penurunan dari pemahaman akan konsep tugas dan peran mahasiswa FTUI umumnya, DMMT khususnya. Kemampuan untuk berpikir kritis dan idealis, sekaligus mampu mengutarakan dan menyuarakan pikirannya tersebut menjadi poin penting yang sangat disorot. Sebagai salah satu komponen untuk menjadi mahasiswa ideal sesuai definisi di atas, mahasiswa diharapkan mampu mengemban tugas yang lebih besar untuk turut berpartisipasi dalam scope area yang lebih luas. Tidak hanya bagi angkatan, departemen, namun kepada fakultas, almamater dan masyarakat luas. Untuk itu perlu adanya sokongan dan kerja sama tim serta sifat solid dalam satu angkatan. Agar mampu secara komunal mencapai definisi mahasiswa ideal tersebut. Evaluasi yang dirasakan, mahasiswa saat ini tidak memiliki keteguhan hati secara individu atau sifat pantang menyerah ditengah tantangan yang dihadapi. Pada contohnya, mahasiswa UI era 98-an mampu menggulingkan pemerintahan Soeharto yang dianalogikan sebagai tekanan luar biasa untuk dapat menghasilkan kehidupan yang lebih baik. Bagi mahasiswa modern saat ini, tantangannya justru berada pada tanggung jawab dan beban untuk menjadi lebih baik dari bidang akademis. Dewasa ini, mahasiswa ingin dibentuk menjadi mahasiswa yang hanya bertanggung jawab kepada bidang akademis, belajar, tugas dan IPK agar mampu menjadi SDM berkualitas di dunia kerja. Seakan tidak ada bedanya dengan siswa SD sampai SMA yang hanya belajar untuk pintar. Harus disadari, tantangan bidang akademis saat ini menjadi momok dan justru banyak mahasiswa yang akhirnya menyerah pada tantangan tersebut, kalah kepada birokrat dan pembuat kebijakan.
                Dari sini dapat ditarik kesimpulan, bahwa yang diperlukan maba metal 2013 adalah rasa solidaritas yang tinggi di angkatan agar mampu saling tolong menolong dan mem-back up­ , tangguh agar dapat selalu berusaha mengarah menjadi mahasiswa ideal sesuai definisi serta cerdas untuk menjadi individu mahasiswa yang kompetitif sehingga dapat berkarya pada scope yang lebih luas sebagai tanggung jawab mahasiswa seharusnya sesuai tri-dharma perguruan tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar